
Keterangan Gambar : Foto: Raafat Maglad, seorang muazin berusia 70 tahun korban penusukan Horton (AP/Kirsty O'Connor)
Kabarbawah.com - Seorang pria tunawisma dipenjara
selama lebih dari tujuh tahun setelah menusuk seorang pemimpin salat di sebuah
masjid di London, Inggris dengan pisau. Pria itu pura-pura berdoa saat
hendak menikam korbannya.
Dilansir AFP, Selasa (15/12/2020) Daniel Horton (30) menyerang
Raafat Maglad, seorang muazin berusia 70 tahun, yang melakukan azan di Masjid
Pusat London, di tepi Taman Regent, pada bulan Februari lalu.
Di sidang sebelumnya, Horton mengaku bersalah atas satu dakwaan melukai
tubuh dan memiliki senjata tajam.
Pada saat itu, para saksi menggambarkan bagaimana Horton diam-diam
berdoa di belakang Maglad sebelum menikamnya. Horton meninggalkan korbannya
dengan keadaan luka-luka termasuk luka 1,5 sentimeter di lehernya.
Maglad sudah kembali ke tugas hariannya kemudian tetapi jaksa penuntut
Benn Maguire mengatakan kepada hakim Deborah Taylor di Pengadilan Southwark
Crown, bahwa serangan itu memiliki efek yang bertahan lama.
"Dia kurang percaya diri berdiri di depan ruang salat sementara
jemaah berdiri di belakangnya, karena dia takut diserang", kata pengacara
itu.
Dia juga mengatakan, pemimpin salat itu juga menderita kerusakan saraf,
sulit tidur dan suaranya "sangat terpengaruh".
Dalam sebuah pernyataan, Polisi Metropolitan London mengatakan bahwa
saat kejadian, muazin itu dibantu keluar dari masjid oleh para jamaah yang
bergegas menolongnya.
Petugas Investigasi Detektif Polisi Daniel Jones menyebut serangan itu
"brutal" dan "tidak beralasan".
"Horton memiliki keberanian untuk tersenyum ketika dia ditunjukkan
gambar luka korbannya, tidak menunjukkan penyesalan atas tindakan keji
itu," ujar Jones.
Namun motif penyerangan itu tetap menjadi misteri. Polisi mengatakan
Horton membocorkan dalam tahanan bahwa itu bukan serangan rasis atau bermotif
agama, tetapi dia tidak berniat membunuh Maglad.
Di persidangan juga terungkap bahwa korban dan terdakwa saling kenal,
meski tidak tahu namanya. Horton, yang saat itu tunawisma, telah mendatangi
masjid itu selama beberapa tahun.