
Keterangan Gambar : Terowongan Gedong Jimat di Brebes (Foto: Imam Suripto)
Brebes - Sebuah
terowongan sempit di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Brebes,
Jawa Tengah, belakangan viral di dunia maya. Meski sempit, terowongan ini ramai
oleh lalu lalang kendaraan.
Warga sekitar menyebut underpass ini dengan nama Terowongan
Gedong Jimat. Lokasinya tidak jauh dari bekas gudang penyimpanan
pusaka (gedong jimat) di RT 3 RW 2 Desa Karangmalang Kecamatan Ketanggungan.
Terowongan ini berada di bawah rel kereta api dengan panjang 5 meter,
lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter. Warga mengatakan, terowongan ini dibuat
saat pembuatan jalur kereta api sejak masa penjajahan Belanda.
Pada tahun 2017 sampai 2018, pemerintah membangun rel ganda dan di
lokasi itu dibuat terowongan baru. Under pass baru ini memiliki tinggi 2 meter
lebar 2 meter dan panjang 5 meter. Lokasinya pun berdampingan dengan terowongan
sempit tersebut.
Meski pendek dan sempit, warga tiap hari menggunakannya sebagai jalur
alternatif menuju kawasan kota dan pasar. Sejak lima hari lalu, intensitas
warga yang melewati terowongan itu
makin banyak, karena jalan utama penghubung dari desa di wilayah selatan
Ketanggungan ke kawasan kota kecamatan ditutup karena tengah diperbaiki.
Karena ukurannya yang sempit dan pendek, pemotor harus membungkukan
badan saat masuk terowongan. Tidak sedikit, pemotor harus kayang dan rabahan
saat memasuki underpass ini.
Untuk motor yang memiliki spion tinggi, tidak akan bisa masuk
terowongan. Kalaupun dipaksa akan beresiko kaca spion pecah karena membentuk
atap terowongan.
Diki (31) warga Desa Baros mengaku khawatir setiap kali melewati
terowongan ini. Alasannya, meski sudah membungkuk, bagian kepala tetap saja
menyerempet atap beton underpass.
"Sebenarnya sih ngeri juga melewati terowongan ini, karena kepala
sering menyerempet atap. Tapi kalau harus memutar jaraknya jauh karena harus
memutar," kata Diki.
Beberapa warga mengaku kepalanya sering terserempet atap saat berjalan
di dalam terowongan. "Kalau masuk kadang gak
konsentrasi. Kepala membungkuk menghadap tanah. Terus tanpa sadar kita lengah
dan kepala tahu tahu kena atap. Lumayan sakit," kata Yanto (38) warga
Buara.
Ada pula pemotor yang terserempet atap saat melaju sambil membungkuk.
Sehingga helm bagian atas mengalami lecet. "Untung pakai helm. Kalau tidak
kepala bisa luka luka," ucap Yanto.
Kapolsek Ketanggungan, AKP Suroto mengatakan, sebenarnya terowongan ini
sudah lama dipakai masyarakat lingkungan sekitar Desa Karangmalang.
"Setelah ada perbaikan di underpass Karangmalang banyak warga masyarakat
dari Ketanggungan selatan yang menggunakan jalur ini," terang Kapolsek
Ketanggungan.
Ditemui di lokasi Kapolsek menambahkan, petugas dari Polsek akan
ditempatkan untuk membantu warga.
"Melihat penggunaan underpass ini, perlu hadirnya petugas. Bersama
warga kita ikut membantu. Terutama kalangan ibu ibu, atau tukang becak yang
penuh muatan," pungkasnya.
Sumber : Detik.com