
Keterangan Gambar : Viral foto truk vs komodo (Foto: Istimewa)
Foto komodo berhadapan
dengan truk di Pulau
Rinca viral di dunia maya. Pulau Rinca memang sedang membangun infrastruktur 'Jurassic
Park,' sehingga ada aktifitas hilir mudik truk proyek di lokasi itu.
Pulau Rinca menjadi salah satu pulau di Kawasan Taman Nasional Komodo,
Nusa Tenggara Timur (NTT). TN Komodo, yang merupakan Kawasan Labuan Bajo telah
ditetapkan menjadi salah satu destinasi Wisata Super Prioritas seperti
ditetapkan dalam surat Sekretariat Kabinet Nomor B652/Seskab/Maritim/2015
tentang arahan Presiden Republik Indonesia mengenai pariwisata.
"Pulau Rinca itu kan diarahkan untuk mess tourism ya, sedangkan
Pulau Komodo itu kita arahkan untuk pulau konservasi," kata Kepala Biro
Humas Setda Provinsi NTT Marius Jelamu saat dihubungi, Senin (26/10/2020).
Baca Lainnya :
Karena pulau konservasi, lanjutnya, tidak semua orang bisa masuk Pulau
Komodo, akan dibatasi. Cara membatasinya dengan sistem keanggotaan, yakni
pemilik kartu anggota yang bisa masuk dengan membayar USD 1.000.
"Sedangkan Pulau Rinca itu mess tourism, maka sejalan dengan
dijadikannya Labuan Bajo sebagai destinasi superpremium, maka bapak presiden
menyetujui pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca, dan dalam membangun
Jurassic Park ini kita membangun berbagai sarana dan prasarana, dermaga,
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan wisatawan," ujarnya.
Marius Jelamu mengatakan komodo ada di beberapa pulau, tapi di Pulau
Komodo paling banyak. Di Pulau Rinca, habitat komodo tidak sebanyak di Pulau
Komodo.
"Lalu di Pulau Rinca, tapi lebih banyak di Pulau Komodo. Nah
ketika bunyi-bunyian truk dan sebagainya itu maka secara otomatis hewan itu
pasti sensitif dia mau ke sumber bunyi, dia datang. Kemudian orang foto dan
viral," ujarnya.
Marius Jelamu menjelaskan pemerintah ingin menjadikan Pulau Rinca pusat
pertumbuhan ekonomi baru. Karena itu, dibangun dermaga, sarana prasarana.
Masyarakat juga akan diberdayakan.
"Kalau restoran dibangun mereka dilatih untuk menjadi koki, guide,
dan lainnya, pusat suvenir dibangun di situ. Jadi tidak lagi suvenir-suvenir
itu dijual di Pulau Komodo, siapa yang mau jual suvenirnya silakan ke pulau
Rinca, nah Pulau Rinca semua itu disiapkan," ujarnya.
Di lembah Loh Buaya, Pulau Rinca, NTT terdapat 60 ekor komodo. Namun,
15 ekor terpantau kala pembangunan sarana dan prasarana Jurassic Park di Resor
Loh Buaya berlangsung. Lokasi pembangunan berada di dermaga, pusat informasi
wisatawan, jalan jerambah, dan penginapan ranger serta naturalist guide.
Keselamatan satwa komodo diutamakan.
"Setidaknya terdapat 15 individu komodo yang sering terlihat di
sekitar lokasi dari total 60 individu komodo yang hidup di lembah Loh Buaya di
Pulau Rinca," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang
Nistyantara, dalam surat pengumumannya, dilihat detikcom, Senin (26/10/2020).
Tahap pembangunan di Pulau Rinca disebut telah mencapai 30 persen dari
target. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF),
Shana Fatina mengatakan pemerintah sangat peduli terkait pelaksanaan
pembangunan di zona pemanfaatan Loh Buaya, Pulau Rinca.
"Pembangunan di Loh Buaya dilakukan dengan sangat hati-hati.
Setiap pagi dilakukan briefing terkait keamanan dan keselamatan baik untuk para
pekerja, dan juga yang paling penting adalah keamanan satwa yang ada di Loh
Buaya, agar jangan sampai ada satwa terganggu, sangat hati-hati dengan
api," kata Shana saat dihubungi, Senin (26/10/2020), seperti dilansir
Antara.
Selama proses pembangunan Jurassic Park, Pulau Rinca masih dibuka untuk
wisatawan. Pengunjung di Pulau Rinca selama masa pandemi COVID-19 ini berkisar
150 orang tiap bulan atau sekitar 10-15 orang per hari.
Kini, usai foto truk berhadapan dengan komodo beredar, resor Loh Buaya
ditutup untuk pengunjung sejak 26 Oktober 2020, sampai 30 Juni 2021. Penutupan
itu tertuang dalam surat dari Kepala Balai TN Komodo yang disampaikan Dirjen
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata (KSDAE) KLHK, Wiratno.
Salah satu poin dalam surat itu berbunyi:
Menutup sementara Resort Loh Buaya, SPTN Wilayah I Pulau Rinca, Taman Nasional
Komodo, terhitung sejak tanggal 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021 dan akan
dievaluasi setiap 2 (dua) minggu sekali.
Wiratno pun membenarkan jika penutupan Loh Buaya terkait dengan
pembangunan sarana dan prasaran di kawasan tersebut. Menurutnya, pembangunan di
kawasan itu harus dilakukan secara hati-hati karena menjadi habibat belasan
komodo dewasa.
"Benar (penutupan Loh Buaya terkait pembangunan), pengunjungnya
juga hanya sekitar 150 orang per bulan. Dipindahksn di Loh Liang di TN Komodo.
Jadi di lokasi pembangunan sarpras tersebut ada 15 ekor komodo dewasa, memang
harus hati-hati," pungkasnya.
Sumber Detik.com