
Keterangan Gambar : Mensos Tri Rismaharini atau Risma (Pradita Utama)
Kabarbawah.com - Pemerintah
memutuskan mengubah bantuan sembako untuk wilayah Jabodetabek menjadi bantuan langsung tunai yang
akan diserahkan pegawai PT Pos ke rumah warga langsung. Bantuan langsung tunai
ini diharapkan jangan dibelikan rokok karena
bisa mengganggu rencana penanganan COVID-19 pemerintah.
Perubahan bantuan skema sembako ke bantuan langsung tunai disampaikan
Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube
Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020). Mensos Tri Rismaharini atau Risma kemudian menjelaskan
teknis pemberian bantuan ini.
"Kami ingin menyampaikan sebagaimana tadi disampaikan oleh Bapak
Menko bahwa penerima program sembako atau BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) itu
tahun ini (2020) adalah 18,8 juta penerima dan kurang-lebih, eh bukan kurang-lebih,
200 ribu per bulan. Itu akan diberikan mulai Januari sampai dengan
Desember," sebut Risma.
Risma menegaskan,
bantuan sembako yang kini diubah menjadi bantuan langsung tunai ini tak boleh
dibelikan rokok. Kemensos akan menyiapkan alat untuk melacak belanja masyarakat
penerima bantuan ini.
"Nah yang ingin kami sampaikan tadi, sesuai sudah disampaikan oleh
Bapak Menko dan ini juga disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa tidak ada lagi
untuk pembelian rokok dan kami akan pantau. Kami akan pantau, karena insyaallah
bulan Februari kami sudah akan menyiapkan tools, alat, untuk kami akan
mengetahui belanja apa saja yang akan di... dengan uang itu dibelanjakan untuk
apa saja," tegas Risma.
Risma tak ingin
masyarakat penerima bantuan ini malah belanja rokok karena ditakutkan akan
jatuh sakit.
"Jadi karena itu saya, kita, berharap sekali lagi, karena itu akan
berpengaruh terhadap rencana-rencana yang sudah dilakukan pemerintah. Jangan
kemudian karena beli rokok dan kemudian menjadi sakit," ucap Risma.