
Kabarbawah.com - Dalam
perkembangan sejarah umat manusia, kita telah melihat banyak dinamika serta
persoalan di kehidupan baik secara ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan
serta bidang lainnya.
Perkembangan umat manusia telah meciptakan kemajuan peradaban dari
zaman ke zaman.
Revolusi industri yang terjadi pada periode 1750-1850 di inggris dengan
ditemukannya mesin uap telah melahirkan sejarah baru, dimana teknologi mampu
membantu meringankan penggunaan tanaga manusia.
Baca Lainnya :
Terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi telah meningkatkan taraf
hidup khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan
rata-rata berkelanjutan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan
perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti
yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa:
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami
pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya Namun
temuan itu juga melahirkan suatu tatanan masyarakat baru dengan pemanfaatan
perkembangan teknologi sebagai jalan kehidupan demi memajukan masyarakat dalam bernegara.
Pada hari ini perkembangan teknologi telah mencapai tahapan revolusi
industri (4.0). Apakah itu revolusi industri 4.0? menurut Schlechtendahl (2015)
revolusi industri 4.0 menekankan definisi kepada unsur kecepatan dari
ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh
entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain.
Poin penting dari revolusi industri 4.0 adalah penggabungan teknologi
digital dan internet sebagi penunjang kerja manusia, pemanfaatan teknologi
digital serta internet untuk melakukan berbagai aktifitas produksi serta
tranparansi informasi pada birokrasi pemerintahan.
Di indonesia sendiri, sebagai negara besar dan kaya, kita masih jauh
ketertinggalan dalam pemanfaatan kemajuan teknologi baik di bidang digital
maupun internet.
Masih banyak daerah-daerah tertinggal yang belum mampu mengakses dan
mendapatkan informasi secara cepat, serta pembangunan insfrastruktur pendukung
untuk menopang perkembangan teknologi belum memadai.
Dapat dilihat dari beberapa kasus bagaimana impact dari ketertinggalan
penggunaan teknologi terkhusus di bidang pelayanan administrasi publik,
masyarakat sering mengalami kesulitan dalam proses pembuatan dokumen maupun
surat menyurat.
Pemanfaatan teknologi dengan penggunaan secara baik sebenarnya mampu
menjawab problem serta kendala kendala yang di hadapi oleh birokrasi
pemerintahan terkhusus wilayah administrasi dan pelayanan publik.
Terintegrasinya sistem dari desa ke kabupaten sehingga data data dari
desa mampu di gunakan untuk pendataan secara baik oleh pihak terkait di
kabupaten menjadi salah satu solusi.
Selain itu, perbaikan sistem dengan kemajuan teknologi di desa-desa
harus didorong sehingga dapat memperbaiki pendataan kependudukan, transparansi
alokasi dana desa yang selama ini menjadi problem pada daerah-daerah tertinggal
sehingga mampu menciptakan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap
birokrasi dan instansi pemerintahan dari tingkat desa sampai level provinsi.
Dari desa harus dimulai pelatihan dan penerapan penggunaan teknologi
sebagai penunjang kinerja dari perangkat desa, penggunaan sistem pendataan
terpadu sehingga masyarakat mampu melihat perkembangan desa melalui website
desa yang telah diperbaharui.
Revolusi industri 4.0 ini menjadi embrio untuk revolusi administrasi
dan pelayanan publik yang di mulai dari tingkatan desa, sehingga sistem
pemerintahan mampu berjalan secara baik dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi.
Desa menjadi titik awal perkembangan dan peradaban pembangunan bangsa
maka harus dimulai dari kawasan terkecil dari sebuah negara yaitu DESA.
Karena zaman akan semakin berkembang dan masyarakat akan dihadapkan
pada perkembangan teknologi yang semakin pesat, mengharuskan perubahan sejak
dini sehingga kita, dan masyarakat yang lain tidak tergerus oleh zaman itu
sendiri. (HS)