
Keterangan Gambar : Menko Polhukam Mahfud Md (Foto: dok: Kemenko Polhukam)
Kabarbawah.com - Menko
Polhukam Mahfud Md mengaku
mendapatkan informasi mengenai anak-anak muda yang dilatih menjadi teroris. Anak-anak muda itu, kata
Mahfud, dilatih khusus untuk meneror orang-orang penting.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara 'Penyerahan Hasil Evaluasi &
Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa' yang
digelar Rabu (16/12). Mahfud mulanya
berbicara tentang radikalisme yang tengah menghantam Indonesia.
"Radikalisme sedang ada di tempat kita yang kalau ada
ditingkat-tingkatkan itu ada tiga radikalisme. Satu, intoleran, ya tidak
suka aja gitu kalau ada yang berbeda, tidak mau bergabung dengan
orang yang berbeda. Lalu yang kedua, teror. Radikalisme dalam bentuk
teror," kata Mahfud seperti dikutip dalam video yang disiarkan kanal
YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (17/12/2020).
Baca Lainnya :
Mahfud kemudian mengungkap informasi yang didapatnya perihal pergerakan
teroris muda tersebut. Dia bahkan mengaku mendapat foto dari latihan khusus
itu.
"Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang
dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (very very important person).
Saya dapat foto latihannya juga," ungkapnya.
Namun Mahfud tak merinci mengenai VVIP yang menjadi sasaran teror
tersebut.
"Nah, yang seperti ini ideologi itu radikalisme yang mengarah
menghantam ideologi itu, yaitu intoleran. Yang lebih parah dari itu
adalah teror-teror itu
karena paham jihadis, paham jihad yang salah," ujar Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud mengatakan,
selain intoleransi dan teror,
radikalisme juga menyebar di Indonesia melalui wacana. Wacana tersebut, kata
dia, masuk ke lembaga pendidikan hingga lembaga-lembaga pemerintah.
"Karena misalnya banyak sekali sekarang misalnya masjid-masjid
yang diduduki satu kelompok. Mula-mula ikut makmum, lalu kalau imamnya kosong
salat, lalu tiba-tiba terus bikin pengajian, terus semakin lama semakin intens,
lama-lama menguasai, lalu yang diajarkan di situ radikal. Itu banyak sekali,"
tuturnya.