
Keterangan Gambar : Ilustrasi (Dok. Reuters)
Kabarbawah.com - Otoritas Kanada mengumumkan
pihaknya akan memberikan bantuan pendanaan sebesar CAN$ 90 juta (Rp 999 juta)
untuk Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bagi Pengungsi Palestina (UNRWA). Bantuan diberikan saat UNRWA
mengalami kesulitan keuangan usai pemotongan pendanaan dari Amerika Serikat (AS).
Seperti
dilansir AFP, Selasa (22/12/2020), bantuan keuangan dari Kanada yang
besarnya nyaris mencapai Rp 1 triliun itu akan diberikan dalam waktu tiga tahun
ke depan. Bantuan itu diberikan setelah bulan lalu, kepala UNRWA memperingatkan
bahwa lembaganya menghadapi 'krisis keuangan terburuk' yang pernah ada.
UNRWA
diketahui mengelola sekolah-sekolah dan memberikan layanan kesehatan juga bantuan
kemanusiaan terhadap sekitar 5,7 warga Palestina yang berstatus pengungsi.
"Dukungan
ini akan membantu menghadapi meningkatnya kebutuhan pengungsi Palestina yang
rentan di lima area operasional UNRWA (Tepi Barat, Gaza, Suriah, Lebanon dan
Yordania)," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Kanada.
Ditambahkan
bahwa bantuan itu akan memungkinkan lebih dari setengah juta anak untuk
menerima pendidikan berkualitas dan akan membantu membiayai lebih dari 140
klinik kesehatan, serta menyediakan tempt tinggal dan makanan bagi para
pengungsi yang kurang mampu.
"Kebutuhan
pengungsi Palestina tidak bisa disangkal, khususnya selama pandemi global.
Mereka menghadapi tingkat kemiskinan tinggi, ketidakamanan pangan dan
pengangguran," sebut Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Karina
Gould.
Perdana
Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, memulihkan bantuan untuk UNRWA tahun 2016,
setelah selama empat tahun sebelumnya mengalami pemotongan oleh pendahulunya
yang konservatif, PM Stephen Harper.
Dari tahun
2016-2019, otoritas Kanada mengucurkan CAN$ 110 juta untuk mendukung UNRWA.
Pada April lalu, Kanada juga memberikan dana sebesar CAN$ 1,5 juta untuk
membantu para pengungsi Palestina menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19).
Israel sejak
lama mendorong penutupan UNRWA dengan berargumen bahwa badan PBB itu membantu
melanggengkan konflik dengan Palestina. Israel mengkritik metode dalam
mengklasifikasikan pengungsi Palestina karena keturunan mereka juga memenuhi
syarat untuk status tersebut.
Pemerintahan
Presiden AS, Donald Trump, mendukung posisi Israel dengan memotong pendanaan
untuk UNRWA tahun 2018. AS diketahui telah memberikan dana US$ 300 juta setahun
untuk UNRWA, kira-kira sepertiga dari anggaran tahunan inti badan tersebut.