
Kabarbawah.com - Wakil
Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan pandangan
terkait rencana penghapusan BBM berjenis Premium. Menurutnya, rencana tersebut
memang diperlukan untuk mendukung lingkungan hidup, namun harus ada alternatif
BBM yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan bersubsidi.
Berdasarkan informasi dari Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan KLHK pada (13/11/2020) menyebutkan bahwa BBM berjenis Premium akan
dihapuskan pada 1 Januari 2021 mendatang. Langkah ini diambil untuk menekan
angka konsumsi BBM dengan nomor oktan 88 tersebut.
Menurut Syarief Hasan, berbagai kebijakan Pemerintah ke depan memang
sebaiknya menunjukkan keberpihakan kepada Pro lingkungan. "Bumi yang kita
tempati memang harus dijaga bersama lewat kebijakan-kebijakan pro-lingkungan.
Hal ini juga sejalan dengan 'Sustainable Development Goals' yang dirumuskan
antara lain oleh Pak SBY, David Cameron dan PM Nigeria dan dicanangkan oleh PBB
ke seluruh negara-negara di dunia," ungkap Syarief Hasan.
Akan tetapi, Syarief Hasan menilai, kebijakan ini harus dilakukan
secara bertahap dan matang sehingga tidak menimbulkan masalah baru di
masyarakat. "Kalau kita melihat lebih luas, hampir 55% masyarakat
menggunakan Premium sebab Premium adalah BBM yang paling mudah karena
bersubsidi dibandingkan dengan jenis lain," ungkap Syarief.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini berharap penghapusan BBM
jenis Premium diikuti dengan hadirnya alternatif BBM yang pro-lingkungan dan
murah/ bersubsidi.
Pemerintah harus bisa memberikan subsidi BBM dengan oktan yang tinggi
kepada masyarakat sehingga masyarakat benar-benar beralih dari Premium,"
ungkap Syarief.
Ia menilai, subsidi BBM sangat penting agar rakyat kecil dapat
menjangkau BBM dengan harga yang murah. "Sebagian besar masyarakat
Indonesia masih menggunakan kendaraan bermotor dan alat produksi membutuhkan
BBM yang dapat diakses dengan mudah dan murah. Pemerintah harus mampu
menyediakan BBM bersubsidi, khususnya bagi masyarakat kurang dan tidak mampu
apalagi dimasa pandemi covid 19 akan semakin sulit ditambah sektor produksi
anjlok hingga 70% sehingga keberpihakan Pemerintah lewat penyediaan BBM murah/
bersubsidi sangat dibutuhkan hari ini," ungkapnya lagi.
Ia pun terus mendorong agar Pemerintah dapat menghadirkan alternatif
energi terbarukan yang dapat dinikmati semua kalangan. "Memang sudah
saatnya kita beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Namun,
ketersediaanya harus memperhatikan kemampuan masyarakat dalam mengakses energi
terbarukan tersebut," harap Syarief Hasan.