Guru Honorer Bekasi Melakukan Aksi Demo Terkait WC 196 Juta

By Chelba Polanda 11 Jan 2021, 15:41:04 WIB Hukum
Guru Honorer Bekasi Melakukan Aksi Demo Terkait WC 196 Juta

Keterangan Gambar : Guru honorer kabupaten Bekasi demo di depan KPK. (Foto: Farih)


Kabarbawah.com - Puluhan guru honorer dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi di KPK. Mereka menuntut supaya KPK mengusut proyek pembangunan water closet (WC) ataupun toilet yang menelan biaya Rp 196 juta untuk 1 wc.

Pantauan Kabarbawah.com, Senin( 11/ 1/ 2021) di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, mereka menggunakan seragam PDH guru bercorak cokelat. Mereka bawa beberapa poster tuntutan memohon dugaan korupsi pembangunan wc sultan sampai oknum jual beli jabatan di Kabupaten Bekasi supaya diusut tuntas.

" Toilet sultan lebih berharga daripada kesejahteraan honorer Kabupaten Bekas," tulis dalam poster yang dibawa.

" Usut Toilet sultan Rp 96 miliyar," bunyi poster yang lain.

Pimpinan Korda Front Pembela Honorer Indonesia( FPHI) Kabupaten Bekasi Andi Heryana menyebut terdapat dugaan beberapa praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme ataupun KKN di wilayahnya. Terlebih yang tengah ramai diperbincangkan ialah terpaut pembangunan 488 wc sultan di sekolah- sekolah di Kabupaten Bekasi.

" Awal kami merasa jadi korban dari praktik- praktik KKN yang terdapat di Kab Bekasi. Kami sebagai guru serta tenaga kependidikan di Kabupaten Bekasi honor kami sangat jauh dari layak," kata Andi di lokasi.

Andi menguak honor per bulan para guru honorer di Kabupaten Bekasi ialah Rp 1, 8 juta. Baginya, Bupati Bekasi pernah menjanjikan peningkatan pendapatan sampai Rp 1 juta. Tetapi tampaknya tidak.

Bagi Andi, dengan pembangunan wc sultan pemerintah Kabupaten Bekasi lebih mementingan itu dari pada kesejahteraan guru honorer. Ia merasa jadi korban ketidakadilan tersebut.

" Telah kita semua ketahui tentang pembangunan Toilet di sekolah yang tersebar di 23 kecamatan sebanyak 488 toilet anggarannya menghabiskan Rp 96 miliyar," katanya.

" Ini miris sekali, lebih memprioritaskan pembangunan Toilet. Sebaliknya Toilet di sekolah kami masih layak pakai. Tetapi dipaksakan dengan alibi untuk persiapan tatap muka di masa pandemi, bagi kami urgensinya tidak terlihat," sambungnya.

Diberitakan tadinya, KPK sudah menemukan laporan warga terpaut dugaan korupsi pembangunan wc beberapa sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang menelan bayaran sampai Rp 196 juta buat 1 wc. Terhadap laporan tersebut, KPK melaksanakan penelaahan lebih dulu.

Ali melaporkan, terpaut laporan warga tersebut, KPK sudah melaksanakan verifikasi serta jajak. Tetapi Ali masih enggan membeberkan terpaut modul laporan tersebut.

" Apabila dari hasil jajak serta kajian memanglah ditemui terdapatnya gejala kejadian pidana maka tidak menutup kemungkinan KPK pasti bakal melaksanakan langkah- langkah selanjutnya sebagaimana hukum yang berlaku," katanya.

Untuk diketahui, pembangunan wc beberapa sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, viral sebab menelan bayaran sampai Rp 196 juta buat 1 wc. Total hendak dibentuk 488 wc dengan anggaran total Rp 96, 8 miliyar.

Kepala Bidang Bangunan Negeri Dinas Cipta Karya serta Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro, membagikan uraian terpaut ramainya proyek wc mewah yang hendak dibentuk di beberapa sekolah. Baginya, bayaran Rp 196 juta itu telah tercantum pajak serta keuntungan untuk kontraktor.

" Pajak itu 12 persen dikurangi dengan syarat dari APBD itu kan terdapat keuntungan kontraktor 10 hingga 15 persen, jika dari sana biayanya yang total buat pembangunan itu Rp 147 juta jika tanpa pajak serta lain," kata Benny kepada wartawan, Selasa( 15/ 12/ 2020).

Benny berkata wc yang hendak dibentuk dengan bayaran ratusan juta itu bukan sembarang wc. Nantinya, kata ia, wc itu akan dilengkapi beberapa sarana penunjang sebagai persiapan untuk gelaran sekolah tatap muka di tengah adaptasi kebiasaan baru dikala pendemi Corona.

" Ulasannya bukan cuma sekedar wc ini, luasannya terdapat biofilter, terdapat septic tank, terdapat toren, terdapat wastafel. Kita mempraktikkan bangunan ini pula terdesain, desainnya itu terpisah dari bangunan utama. Mengapa? Sebab persyaratan kesehatan itu wajib agak jauh dari ruang kegiatan," katanya.

" Demikian juga dengan untuk penindakan virus ini pula wajib terpisah. Terus buat urinoir kita speknya setara TOTO, gitu. Terus wastafel, kloset semacam itu, atapnya memakai atap ondulen. Terus kusen kita memakai aluminium, pintu pula aluminium pelat, terdapat pula pintu yang dobel dilapisi HPL," sambungnya. 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 3 Komentar untuk Berita Ini

+ Indexs Berita

Berita Terbaru

Berita Utama

Berita Populer

Berita Pilihan

View all comments

Write a comment