
Keterangan Gambar : Situasi Banjir di Gang Merdeka, Medan Maimun (Arfah)
Medan - Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita
soal penyebab banjir di
sejumlah wilayah Kota Medan.
Edy menduga banjir terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah pegunungan di
Sumut.
"Di gunung sana hujan," kata Edy saat meninjau lokasi banjir,
Sabtu (5/12/2020).
Akibat hujan ini, kata Edy, debit air di seluruh sungai di Sumut naik.
Edy mengatakan seluruh sungai di Medan juga terdampak dari hujan ini.
Baca Lainnya :
"Lima sungai yang melintas di Kota Medan juga naik (airnya).
Sungai Belawan, Sungai Sei Kambing, Sungai Mencirim, Sungai Deli, Sungai
Babura, semua naik" ucapnya.
Edy mengatakan debit air sungai yang naik sebenarnya tidak bermasalah
jika bendungan dan daerah aliran sungai (DAS) yang ada juga bagus. Dia yakin
sungai diberikan Tuhan untuk menyejahterakan rakyat.
"Sungai ini diciptakan oleh Tuhan untuk kesejahteraan rakyat. Tapi
kalau salah menanganinya, kita mengganggu alam, alam akan mengganggu
kita," ujarnya.

Gubsu Edy Rahmayadi meninjau banjir di
Medan (Foto: dok. Istimewa)
Edy kemudian menjelaskan langkah yang akan dilakukan untuk
menangani persoalan banjir yang terjadi pada Kamis (3/12) lalu itu. Dia
berjanji akan memperbaiki tanggul dan melakukan normalisasi sungai.
"Bukan
hanya perbaikan tanggul, kita mengembalikan fungsi sungai kepada sungai yang
sebenarnya, kita fungsikan. Dari dulu sungai ini kalau dia berfungsi sesuai
dengan apa yang menjadikan tugas sungai untuk menyejahterakan rakyat ini,"
jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah daerah di Kota Medan
terendam banjir sejak Kamis (3/12) malam. Seperti yang terjadi di Gang Merdeka,
Medan Maimun, banjir sempat mencapai ketinggian seatap rumah warga.
Banjir juga
terjadi di Tanjung Selamat, Medan. Di lokasi ini banjir terjadi karena tanggul
yang jebol. Akibat banjir ini ada lima warga yang dinyatakan meninggal dunia.
"Sampai
sejauh ini lima orang meninggal dunia," kata Camat Sunggal Ismail saat
dimintai konfirmasi, Jumat (4/12).
Sumber : Detik.com