
Keterangan Gambar : Foto: DPRD Kota Medan (Khairul Ikhwan Damanik)
Kabarbawah.com - Komisi
2 DPRD Medan mengatakan
telah menerima laporan orang tua murid soal oknum kepala sekolah (kepsek)
diduga gay. Komisi 2 bakal
menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan para pihak terkait.
"Dalam waktu dekat, Komisi 2 akan mengagendakan RDP bersama Dinas
Pendidikan Kota Medan dan perwakilan orang tua, wali murid," kata Wakil
Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari, saat dimintai konfirmasi, Selasa
(29/12/2020).
Sudari memperkirakan RDP bakal digelar pada awal Januari 2021. Dia
mengatakan RDP diperlukan untuk mendengar penjelasan dari berbagai pihak
terkait tudingan terhadap oknum kepsek tersebut.
"Perkiraan di awal Januari 2021," sebut Sudari.
Sebelumnya, oknum kepsek salah satu SD di Medan dituding sebagai
penyuka sesama jenis atau gay. Sejumlah orang tua murid menggelar demonstrasi.
Salah satu orang tua murid, Raiman, menuturkan dugaan oknum
kepsek gay ini sudah berlangsung lama. Di pertengahan tahun ini, kata
dia, foto sang kepsek viral di media sosial bersama Z, teman prianya.
"Kami berembuk guru dan orang tua murid bagaimana caranya kita
tidak mau nanti jadi ada korban. Dan ini juga telah diketahui oleh Lurah dan Camat
Medan Tuntungan," kata Raiman, kepada wartawan di Medan, Rabu (23/12).
Saat menggelar demo, para orang tua membawa sejumlah poster berisi
protes soal kepala sekolah tersebut. Salah satu poster itu berisi 'Kami menolak
Kepsek LGBT'.
Raiman menyebut Z mengaku bahwa dirinya punya hubungan khusus dengan
kepsek berinisial JS itu. Hal tersebut menurut Raiman, disampaikan di hadapan
lurah setempat.
Kadis Pendidikan Medan, Adlan, mengatakan pihaknya bakal
menindaklanjuti protes para orang tua murid tersebut. Selain itu, pihak
Kecamatan Medan Tuntungan yang menjadi wilayah sekolah itu berada juga telah
menyurati Disdik Medan soal masalah yang diprotes orang tua murid.
"Iya diduga seperti itu. Tetapi itu kan perlu penyelidikan
langsung oleh dinas terkait, bukan kewenangan dari kecamatan," kata Camat
Medan Tuntungan, Topan Ginting.
Kepsek yang dituding gay itu juga sudah buka suara. Oknum kepsek
berinisial JS ini membantah tudingan penyuka sesama jenis.
"Mereka melakukan tindakan yang salah tapi merasa benar terhadap
semua tuduhan mereka itu, salah satunya hari ini. Saya kan warga negara
Indonesia, saya punya hak sama di mata hukum. Apa yang mereka lakukan itu,
tindakan mereka termasuk tuduhan-tuduhan mereka itu, itu semua tidak benar,
tapi mereka merasa benar," kata JS saat ditemui wartawan.
Dia mengatakan semua tuduhan orang tua siswa terhadap dirinya tidak
benar. Dia meminta orang tua murid yang menuduhnya sebagai gay untuk
menunjukkan bukti.
"Semua yang mereka katakan itu tidak benar. RDP, ada surat
panggilannya ditunjukkan ke kalian? RDP itu jika ada aduan ke DPRD, maka DPRD
membuat surat pemanggilan, harinya kapan, jam berapa, lalu ada berita acara.
Lalu dari RDP itu ada keputusannya itu nanti disampaikan ke saya dan itu sampai
detik ini tidak ada RDP-nya. Saya nggak ada pernah dipanggil ke kantor
DPRD," sebut JS.