
Keterangan Gambar : Foto: Gubsu Edy Rahmayadi di acara KONI (Ahmad Arfah)
Kabarbawah.com - Gubernur
Sumut (Gubsu) Edy
Rahmayadi curhat soal dirinya yang sering dilaporkan ke KPK gara-gara persoalan tanah.
Edy mengaku sakit hati karena laporan itu.
Edy menceritakan hal ini saat menghadiri kegiatan pertemuan bersama
KONI se Sumut. Edy awalnya bercerita soal dirinya yang dilaporkan ke pengadilan
soal tanah.
"Punya HGU saya bayar, bayar Rp 152 miliar. 'Pak belum
dianggarkan', 'Anggarkan, sini saya tanda tangan, bayar'. Setelah bayar, ada
yang bilang 'itu saya punya pak'. Dilaporkan ke pengadilan, dimenangkan sama
pengadilan, ku kejar pengadilan itu," kata Edy saat acara di Hotel Grand Mercure,
Medan, Senin (14/12/2020).
Tanah yang dimaksud Edy ini adalah tanah HGU di Desa Sena, Deli
Serdang, yang akan menjadi lokasi sport center. Pembangunan sport center ini
direncanakan selesai di tahun 2024 untuk digunakan pada pelaksanaan Pekan Olahraga
Nasional (PON).
Kembali ke Edy, dia mengaku bukan hanya dilaporkan ke pengadilan
persoalan tanah. Dia juga mengaku sempat dilaporkan ke KPK.
"Dilaporkan lah saya sampai ke KPK. KPK pun kemarin datang,
'banyak sekali laporan abang'," ucapnya.
Edy mengatakan tidak khawatir atas adanya laporan ini. Dia mengatakan
akan tetap menjalankan pembangunan sport center meski banyak yang melaporkan.
"Suka hati dia aja mau laporan. Bukan saya takabur, sombong, nggak
lah. Kita ini sekarang berniat untuk menyelesaikan persoalan ini, siapapun
lawan," tutur Edy.
Edy menyebut banyaknya laporan soal tanah lokasi sport center
menghambat proses pembangunan kompleks olahraga itu. Edy mengaku sakit hati
karena hal itu.
"Persoalannya itu katanya punya dia. Maaf ya, saya curhat. Sakit
hati saya, untung saya udah pensiun, kau bayangkan kalau belum pensiun, ku
ratakan nanti. Karena bermain-main semuanya. Masuk ke pengadilan, menang lagi.
HGU sampai 2038, sekarang 2020, dia dimenangkan. Saya datangi. Paling neraka
kalian nanti saya bilang," jelas Edy.
"Udah tuntas, bapak lanjut aja. Oh kau suruh lanjut atau tidak
lanjut saya lanjut terus saya bilang. Jalan lah ini semua, selesai. Begitu mau
masuk lagi, harus ganti tanaman, satu tanaman sekian, satu bangunan sekinan.
Bisa kemarin gak ada tanaman, begitu mau dibayar muncul tanaman baru,"
paparnya.