
Kabarbawah.com - Tersisa
beberapa hari lagi menjelang 2020, sudah banyak turnamen esports melahirkan
tim-tim piawai. Ada yang sukses mempertahankan gelar, ada juga yang wujudkan
impian jadi pemenang terbaru. Prestasi tim-tim tanah air tak ikut surut meski
hajatan turnamen beralih ke online event. Diantara para pengharum bangsa masih
semangat tancap gas demi berkibarnya bendera Indonesia.
Di artikel kali ini, Kabarbawah.com ingin
memberikan apresiasi kepada 7 tim esports dengan performa terbaik di tahun
2020. Daftar dibawah ini tidak menentukan ranking dari yang terbaik atau
dipilih secara acak. Penilaian terbaik bisa berdasarkan prestasi secara umum
atau kesuksesan satu atau dua divisi tertentu sepanjang tahun. Siapa saja 7 tim
esports terbaik tanah air 2020?
Baca Lainnya :

BIGETRON RA (Red Aliens)
Berulang kali Bigetron RA menunjukan kalau mereka adalah rajanya PUBG
Mobile Indonesia dan juga dunia. Para alien berbakat ini sedang mengincar
trofi PMGC alias
PUBG Mobile Global Championship. Mereka baru saja lolos ke league finals usai
finish di peringkat 2 selama mengarungi super weekdays dan 4 kali super
weekend.
BTR RA sudah mengumpulkan trofi lain di tahun 2020 sebelum bertarung di
PMGC. Diantaranya PMPL
SEA Season 2, PMPL
Indonesia, PMWL
East dan kalau mau dihitung dari akhir tahun 2019, mereka adalah
pemenang PMCO
Fall Split.
Percaya diri tinggi ditunjang dengan bakat serta tim kompak membuat
Bigetron RA jadi tim PUBG Mobile sempurna sejak awal kiprah mereka. Rasanya,
kalau tim ini ikut turnamen apapun, tergantung kemauan pemainnya saja mau juara
atau tidak.
Kehebatan Bigetron di ranah PUBG M juga tertular ke tim ladies mereka.
Belletron Ace juga sempat menorehkan prestasi dengan juara di DG
League.
BOOM Esports

DOTA 2 di Indonesia memang sudah redup, namun masih ada tim yang coba
mengharumkan nama bangsa lewat game ini. BOOM Esports selaku tim paling
bergelimang prestasi di kancah
lokal tetap konsisten mengikuti turnamen regional, tak jarang mereka
mencapai babak akhir kompetisi.
Sayangnya, BOOM lebih sering finish diperingkat dua ketika tampil di
ajang luar. Dari catatan liquipedia,
ada empat kali turnamen BOOM finish jadi runner up. Diantaranya event ESL One
Birmingham Online, BTS Pro Series Season 2 dan 3 serta ESL One Thailand.
BOOM juga merasakan tiga kali tumbang di semifinal alias lower bracket finals
seperti saat World E-sports Legendary League, ESL One Los Angeles dan paling
terakhir DOTA Summit 13 Online.
Meski belum beruntung soal angkat trofi, kinerja BOOM tetap patut
diapresiasi. Dengan situasi DOTA nasional yang makin kabur, BOOM tetap berusaha
maksimal untuk menunjukan kalau DOTA di Indonesia belum mati dan tim tanah air
masih layak disegani.
RRQ Hoshi

Sang raja seperti berbulan madu di tahun 2020. Gelar MPL
Season 5 sukses mereka kantongi di bulan April, selang tiga bulan
kemudian turnamen perdana MPL
Invitational juga sukses dibawa pulang.
Paling berkesan adalah keberhasilan Lemon cs memenangkan trofi MPL
ketiga sekaligus tim pertama yang berhasil back to back di MPL
Season 6. Perjuangan RRQ pun tak mudah. Banyak pertaruhan yang mereka
lakukan demi duduk di tahta.
Mulai dari pertaruhan mempromosikan XIN dari MDL ke MPL di MPL S5,
kemudian sosok XIN ditepikan demi memberi ruang bayi Alien, Alberttt ke tim
utama. Sampai akhirnya formasi dua core berhasil dimatangkan RRQ Hoshi untuk
memenangkan MPL S6.
Di depan mata, target RRQ selanjutnya adalah M2 yang berlangsung
Januari. Apakah rentetan kesuksesan mereka di 2020 bisa jadi momentum untuk
menjadi juara dunia Mobile Legends?
Alter Ego

Musim-musim MPL sebelum di Season 6, Alter Ego tak lebih dilabeli
sebagai kuda hitam, penantang juara atau sekedar tim pengaman playoffs. Namun,
2020 bisa dikatakan jadi musim terbaik mereka.
Bagaimana tidak, modifikasi roster mereka dengan mendatangkan Udil,
mempromosikan PAI jadi tim inti serta kematangan pilar andalan macam Celiboy,
Ahmad dan LeoMurphy berhasil mengantar AE ke laga final MPL pertama mereka.
Memang, AE belum sanggup juara terlepas dari performa epik yang mereka
tunjukan. Namun, ketajaman AE belum hilang di turnamen MPLI
2020. Merebut gelar juara dengan torehan tak terkalahkan sejak babak
pertama hingga akhir series grand final. Sebelumnya, AE juga sempat menjuarai
Nimo TV
MLBB Arena.
EVOS Free Fire

Juara dunia Free Fire dari Indonesia, EVOS Esports juga masih gemilang
di 2020. Mr05 cs berhasil menang di turnamen komunitas sampai skala nasional.
Persis sebelum pergantian tahun ke 2020, EVOS menjuarai Piala
Mas Gibran. Berlanjut ke IGC
2020 dan di November lalu memenangkan Free
Fire Red Bull Gold League.
Meski ada beberapa turnamen yang lepas dari kekuasaan mereka seperti di
FFIM, EVOS tetap jadi yang paling konsisten ketika tampil. Setidaknya, sedikit
kegagalan EVOS menunjukan persaingan tim Free Fire tanah air mulai sengit dan
tim Harimau Putih bisa mendapatkan perlawanan yang baik.
Morph Team

Label tim baru bukan berarti Morph Team bisa diremehkan. Organisasi
yang lengket dengan image Reza Arap ini sudah menorehkan beberapa prestasi
gemilang, terutama di kancah PUBG Mobile.
Piala perdana Morph Team datang di bulan Maret, atau sebulan pasca
peresmian tim, mereka sudah menjuarai Dunia
Games League. Tim yang sebelumnya bernama WAW Esports ini
tampil dominan sepanjang grand final dengan mengumpulkan total 3 kali chicken
dinner dari 8 ronde yang dimainkan. Makin membanggakan, mereka bisa berdiri di
atas sang raja PUBG Mobile Indonesia, Bigetron Alpha khusus di turnamen ini.
Selang beberapa waktu, Morph kembali angkat piala di Baparekraf
Game Prime 2020. Dari 10 pertandingan yang berlangsung ketat, Morph
Team akhirnya menang karena mampu hasilkan Chicken Dinner sebanyak 3 kali.
Konsistensi Morph Team dalam tiap pertandingannya membawa mereka finish di
peringkat satu dengan perolehan total 155 poin.
Tak cuma sangar di PUBG Mobile, Morph juga juara di Lokapala
Melon Minor Tournament. Mereka sukses mengalahkan 55 tim peserta lain
dalam permain MOBA karya anak bangsa yang masih sangat baru.
XCN
2020 menjadi tahun kebangkitan untuk XCN atau Executioners. Organisasi
esports tertua di Indonesia ini mulai aktif kembali ke jalur juara lewat
bakat-bakat di Valorant. Title esports bergenre FPS terbaru ini memang sedang
hype di Indonesia, dan XCN mampu jadi salah satu tim pertama yang menguasai
scene ini.

Beberapa trofi yang sudah XCN bawa pulang ke kabinet
piala mereka adalah gelar Piala Walikota Esports 2020 Batu, Operation
One Championship, Kurn cs juga memenangkan PVP Esports Season 2 Open
Championship dan berhak mewakili Indonesia di ajang PVP Esports Final Regional.
Terakhir di bulan ini, mereka mempersembahkan piala B.E.S.T Arena Valorant
Edition usai mengalahkan berbagai tim kuat seperti RRQ Endeavour, NXL dan Morph
Team.
XCN tampaknya tak pernah kehabisan cara untuk menemukan pemain esports
terbaik. Bahkan mereka sering dijadikan "akademi" bagi tim esports
lain ketika mencari pemain muda potensial.
Itu dia tujuh tim esports terbaik di Indonesia tahun 2020. Apakah tim
jagoanmu termasuk? Kalau tidak, sampaikan di kolom komentar tim mana yang layak
disebut sebagai terbaik tahun ini beserta alasannya yah!